Krui Tawarkan 19 Titik Ombak Berbeda

Minggu, 08 Oktober 2017 - 08:30 WIB
Krui Tawarkan 19 Titik Ombak Berbeda
Krui Tawarkan 19 Titik Ombak Berbeda
A A A
KRUI - Wisata selancar telah melejitkan nama Krui ke dunia Internasional dan telah banyak diliput oleh berbagai media asing. Di kalangan peselancar Internasional, nama Krui sudah disandingkan dengan Bali, Mentawai, Nias, dan Lombok yang juga merupakan daerah tujuan wisata selancar yang sudah mendunia.

Kekhasan Krui adalah pilihan ombak terbanyak dibanding lokasi surfing populer lainnya. “Ada 19 lokasi dengan karakter beragam, mulai kelas pemula (Grade C) hingga kelas profesional (Grade A),” ujar Bobby, surf guide Cabana Surf and Stay.

Sejumlah lokasi yang populer, antara lain Pugung Penengahan (Jimmy’s), Pugung Walur (Honey Smack), Pugung Tampak (Jenny’s), Karang Nyimbor (Ujung Bocur), Way Jambu (Sumatran Pipeline), dan Labuhan Jukung (Krui Left).

Jimmy’s adalah lokasi favorit dengan tingkat kesulitan tinggi, karena ombak bisa mencapai 6,9 meter. Begitupun Way Jambu dan Ujung Bocur yang berbahaya karena karang yang dangkal.

“Masih ada Mandiri Breaks dengan tingkat kesulitan menengah serta Labuan Jukung untuk pemula. Jika surfer datang selama 10 hari, paling tidak mereka bisa mencoba 9 tempat dengan ombak yang berbeda,” papar Bobby.

Peselancar asal Bali Putra “Pulu” Hermawan mengaku terpesona dengan kualitas ombak di Krui. “Ombak di Krui cukup panjang dari yang pernah saya temukan di daerah lainnya, sehingga saat berselancar, trik apapun dapat digunakan,” ujar pria yang disponsori RipCurl ini.

Dengan 19 lokasi surfing yang menawarkan ombak berbeda-beda itu, pada Juni 2017 untuk kali pertama kompetisi selancar internasional Krui Pro 2017 dihelat oleh World Surf League (WSL), lembaga liga surfing internasional.

“WSL dihelat di Ujung Bocur, lokasi surfing yang dikenal dengan ombak left-hand wave/left hander yang panjang dan menantang,” ujar Satrio Rama, pemilik Cabana Surf and Stay di Krui.

Menurut Rama, sapaan akrabnya, Krui sudah sangat populer di kalangan surfer internasional.

“Mereka (surfer) berupaya merahasiakan tempat ini, walau dalam dua tahun terakhir semakin tidak terbendung seiring banyaknya surfer yang datang mencari ombak disini,” beber Rama yang menysebut popularitas ombak Krui sudah mulai menyaingi Mentawai dan Nias.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3688 seconds (0.1#10.140)